AKHIRNYA datang juga. Itulah harapan besar bagi
para pendamba ”netbook” atau ”notebook” khusus jaringan dengan hadirnya
Aspire One versi terbaru. Koneksi ke jaringan seluler sudah tinggal
memasukkan kartu SIM, tidak perlu lagi repot menambahkan kartu data
atau modem seluler. Hadirnya netbook versi pertama lebih dari
empat bulan lalu setidaknya sudah banyak memberikan solusi bagi
sebagian pengguna yang memiliki mobilitas yang tinggi. Dengan berat
sekitar 1 kilogram waktu itu, tidak banyak berbeda dengan buku catatan
yang sesungguhnya sehingga saat rapat tidak lagi perlu membawa buku diary. Pengguna personal digital assistant
(PDA ) tidak perlu lagi memicingkan mata lagi dengan menggunakan
netbook. Layar LCD selebar 8,9 inci untuk netbook Acer dan papan ketik
yang nyaman sangat mudah untuk melakukan pekerjaan cepat dan tinggal
menambahkan mouse jika ingin lebih praktis. Meskipun demikian, mobilitas sedikit terkendala, konektivitas ke jaringan tidak lengkap. Konektivitas menggunakan jaringan WiFi ternyata tidak bisa diandalkan di negeri ini untuk aktivitas yang mobile, fleksibilitas jaringan seluler masih jauh lebih tinggi untuk mereka yang aktivitasnya sering berpindah-pindah tempat. Pada
model terbaru, Aspire One sudah menghilangkan hambatan ini, bahkan
pembeli produk Acer model keempat ini langsung mendapatkan kartu SIM
untuk data Broom dari Indosat. Sementara pengguna, selain tinggal
mencolokkan kartu SIM, juga masih bisa memilih untuk penggunaan WiFi atau dengan kabel ethernet. Pada
model sebelumnya untuk berhubungan ke jaringan harus menambahkan modem
seluler. Bahkan, pada model yang pertama yang masih menggunakan sistem
operasi Linux khas Acer yang mereka sebut Linpus, pengguna masih
kesulitan mendapatkan driver modem khusus untuk lingkungan Linux. Pada model kedua dan ketiga Acer sudah mengeluarkan versi Windows XP, di mana kebanyakan modem seluler menyediakan driver
untuk lingkungan XP. Namun, ketiga model pertama itu belum menyertakan
modem di dalamnya, seperti model keempat yang baru. Pada netbook
terbaru itu sudah menanamkan modem dari Qualcomm yang bisa akses ke
jaringan seluler hingga kecepatan high-speed downlink packet access (HSDPA) atau 3,5G. Aspire One Dengan
hadirnya Aspire One model terbaru ini setidaknya memperlihatkan
bagaimana pihak Acer terpaksa menggeser spesifikasi teknis yang ideal
untuk sebuah netbook. Tuntutan pasar yang sudah terlanjur banyak
mengenal sistem operasi Windows tampaknya sangat kuat di negeri ini. ”Ketika
meluncurkan Aspire One yang pertama, kami selalu mendapat pertanyaan
apakah netbook ini bisa diinstal sistem operasi Windows,” kata Munir
Werlin, Manager Channel Development Dept Acer Indonesia, saat
bertandang ke kantor Redaksi Kompas, pekan lalu, melukiskan keinginan
pasar itu. Secara fisik, keempat model Aspire One ini sebenarnya
tidak ada bedanya, hanya pada baterai yang terlihat lebih besar.
Penggunaan sistem operasi Windows mau tidak mau membuat produsen harus
menanamkan hardisk lebih besar, penggunaan hardisk dan kerja sistem
operasi Windows tidak saja lebih berat, tetapi juga lebih rakus dengan
penggunaan daya listrik. Pemakaian sistem operasi Linux
sebenarnya lebih ideal, selain cepat dibuka, juga lebih hemat baterai
dan tidak membutuhkan penyimpan yang begitu besar. Sementara aktivitas
kantor bisa dikerjakan sama seperti pengguna Windows, hanya terkendala
pada koneksi ke jaringan seluler. Untuk Linux bisa menggunakan OpenOffice yang setara dengan Microsoft Office. Berkas-berkas tulisan melalui fitur Writer (serupa
dengan Word) yang disimpan dalam ekstensi berkas doc (sama dengan
ekstensi Word 95/97/2000/XP maupun Word 6.0), rtf, txt, html, xml. Selain fungsi office lain, seperti Spreadsheets (seperti Excel), Presentations (untuk PowerPoint), termasuk fungsi Photo Master untuk membuka hasil potretan dari kamera digital, Media Master untuk menampilkan video dan musik digital. Dengan
demikian, pada versi pertama netbook hanya menggunakan hardisk jenis
SSD berkapasitas 8 GB dan RAM 1 GB saja, tidak ubahnya seperti PDA
biasa, Penambahan sistem operasi Windows XP terpaksa harus dilakukan
penyesuaian dengan menambah hardisk sebesar 120 GB dan kemudian
diperbesar menjadi 160 GB. Pemahaman yang salah atas netbook dari
sebagian besar pengguna juga merupakan salah satu penyebab tidak
optimalnya penggunaan netbook versi perdana. Pengguna masih menganggap
netbook sebagai notebook murah yang siap dijejali dengan berbagai macam
program aplikasi yang sebagian besar memang berbasis Windows. Penjejalan
berbagai program aplikasi jelas akan membuat kinerja netbook akan
semakin lambat. Akibatnya, fungsi mobilitas tidak lagi bisa seperti
gagasan yang diharapkan semula dan tampaknya memang masih memerlukan
edukasi sebelum fungsi netbook bisa seperti yang diharapkan semula. Mendongkrak Penggunaan
sistem operasi Windows juga mendongkrak harga netbook ini hingga 50
persen, di mana pada versi awal keluar dengan harga kurang dari Rp 4
juta. Pada harga yang pertama hampir pasti akan membuat orang bimbang
untuk membeli antara netbook dan ponsel PDA yang harganya lebih tinggi. Dengan harga baru pun netbook, yang sudah memiliki kamera untuk melakukan chatting
video ini, masih menarik karena masih banyak ponsel pintar atau PDA
yang harganya di atas Rp 6 juta, apalagi jika krisis ekonomi dunia pada
kesempatan mendatang mulai berimbas. Bangunan dasar netbook ini
masih belum berubah sejak dikeluarkannya versi perdana, yaitu sudah
menggunakan prosesor Intel atom berkecepatan 1,6 GHz. Prosesor atom
dirancang untuk hemat energi, semula datang dengan lima varian dari 800
MHz sampai 1,86 GHz yang membutuhkan daya dari 160 mW (miliwatt) sampai
220 mW. Selain koneksi ke jaringan seluler 3G (termasuk HSDPA),
juga koneksi LAN kabel dan WiFi untuk standar 802.11b/g sangat menarik
untuk digunakan di luar negeri yang banyak memiliki koneksi WiFi yang
gratis. Diperkirakan koneksi 3G dalam waktu dekat juga akan diikuti
perusahaan lain seperti Asus dengan produk netbook yang diberi nama Eee
PC. Netbook sangat fenomenal, diperkirakan sampai tahun 2011 akan
tersedia lebih dari 50 juta di seluruh dunia. Selain Aspire One,
perangkat netbook yang hadir sejak Juni lalu itu adalah seperti OLPC
XO-1, One A110, HP 2133 Mini-Note PC, Asus Eee PC, CloudBook, Classmate
PC, MSI Wind PC, dan VIA OpenBook.
|